Baru-baru ini dunia maya kembali
dihebohkan dengan adanya video Mannequin challenge. Sudah tahu tentang
Mannequin challenge kan? Jadi, Mannequin challenge adalah sebuah video yang menampilkan sekumpulan orang
sedang berpose bebas layaknya patung dan diiringi lagu Black Beatles-nya Rae Sremmurd, namun ada juga yang menggunakan
lagu lain sebagai soundtrack video
mereka. Trend ini pertama kali dilakukan oleh beberapa pelajar di Florida pada
Oktober lalu dan langsung menjadi viral saat diupload ke Instagram oleh salah
satu pelajar dalam video tersebut.
Sebagai mahluk sosial yang seringkali
larut kehingar-bingaran dunia maya, aku menjadi salah satu dari sekian banyak
orang yang ikut meramaikan trend Mennequin ini. Eh, meramaikan dalam artian
ikut menonton video-video tersebut lalu menjadikannya sebagai bahan tulisan
seperti yang sedang kulakukan sekarang. Meskipun aku belum bisa ikut melakukan
aksi mannequin dan mengunduhnya ke sosial media, aku sudah bisa disebut kekinian
kan? Kalau tidak, tak apalah. Ehehe
Setelah beberapa kali menonton video mannequin
di instagram maupun youtube, percaya tidak percaya, video-video tersebut telah berhasil
membuatku tenggelam pada ingatan masa silam, masa ketika aku dan teman-teman juga
melakukan aksi yang sama. Siapa sangka, sebelum
mannequin menjadi viral di kalangan remaja masa kini, aku sudah lebih dulu melakukannya
di masa lalu.
Jenis mannequin yang pernah kulakukan
memang agak sedikit berbeda karena merupakan sebuah permainan yang dulu menjadi
viral di kalangan anak-anak imut nan menggemaskan seumuranku. Permainan
yang kumaksud mungkin memiliki nama yang berbeda di setiap daerah, tapi aku
menyebut permainan ini dengan nama “patong-patong” atau dalam bahasa indonesia
disebut ‘patung-patung’. Cara kerja permainan ini… Hah, cara kerja? Aku bingung
harus menyebutnya apa.
Oke, cara memainkan permainan ini hampir
sama dengan mannequin. Bila video manequin berisi aksi manusia yang berpura-pura menjadi patung dan diiringi lagu pop, permainan masa kecilku pun begitu. Aku
dan teman-temanku mengiringi permainan kami dengan sebuah lagu yang sampai
sekarang masih menjadi misteri, berikut lirik lagunya :
Pada hari minggu Bu Ani melahirkan, anak dua belas dihitung
satu-satu, satu sepatu dua durian, tiga mentega, empat melompat, lima delima,
enam menanam, tujuh menuju, lapan lapangan, sembilan bilangan, sepuluh puluhan,
sebelas naik pangkat, dua belas jadi patong, sapa bagara(bergerak) dapa toki(dijitak) lima kali,
tara pake top top(tak ada ampun), dapa buang di got(di buang ke selokan). Lampu merah ta stop… (Setelah
bernyanyi anak-anak yang ikut bermain langsung bepura-pura menjadi patung).
Bagaimana? lirik lagunya lucu kan? Sama
halnya dengan lirik lagu Pen Pineapple
Apel Pen yang tidak memiliki makna, lagu diatas juga tidak bermakna
apa-apa. Dan, yaaaa! Bu Ani memang seorang ibu yang kuat, melahirkan dua belas
anak di waktu bersamaan sekaligus menghibur puluhan anak yang rajin menyebut
namanya saat sedang bermain sambil bernyanyi.
Dalam permainan patung-patung ini, siapa
yang tidak dapat bertahan menjadi patung atau tidak sengaja melakukan gerakan
kecil, sudah pasti akan mendapat hukuman dari teman-teman, hukumannya yaitu dicubit,
digelitiki, diperintah melakukan ini itu dan lain sebagainya. Jadi, sangat seru
bila dimainkan bersama banyak orang.
Sayangnya di zaman sekarang, aku sudah jarang
melihat anak-anak kecil memainkan permainan patung-patung yang pernah kumainkan
dulu, kalaupun main, mereka pasti merasa kurang afdol jika tidak dilengkapi kamera dan tentu saja Bu Ani serta dua
belas anaknya tidak lagi ikut andil dalam permainan. Sorry, we’ve got something cooler than your old song~
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Mannequin
challenge adalah bentuk upgrade dari permainan patung-patung, yaaaa walaupun
kenyataannya kesamaan dari kedua aksi ini hanyalah sebuah kebetulan semata. Dan,
uhuk! Semoga tulisan ini jauh daripada kata ngaco, kalaupun memang benar ngaco,
anggap saja ini sebagai bentuk ungkapan terima kasih pada trend mannequin yang berhasil
membuatku kembali teringat pada masa kanak-kanak. Ha Ha Ha
Hahahahahaa lucu ya itu liriknya. Aku dulu juga sering main gitu, Nov. Namanya main segitiga biru.
BalasHapusHampir mirip kayak, 'satu sepatu, dua kecewa, tiga mentega .... ' hahahhaa
Endingnya diem jadi patung. Siapa yg gerak duluan, dia jadi monster trus ngejer anak-anak lainnya. Lucu ya kalo diinget inget
Btw, itu liriknya bahasa apa Nov?
Hahahah, Iya lan. Ternyata permainan ini ada di berbagai tempat yak, tapi nama sama lirik lagunya beda-beda. Itu ada kata kecewa sama mentegaa. Hwaaaaa xD
HapusItu bahasa Melayu Ternate, Lan \:D/
Haaa ada challenge ginian yang viral nov, kok akika tida tau ya #kurang update emang
BalasHapusHahhahaha
Patong patong trnyata permainan tradisional indonesia timur ya nov, menarik juga ni...apalagi klo ada nyanyiannya gitu, e ajarin napa nadanya begimana?
Iya, Mbak. Tapi sekarang udah engga terlalu happening sih, udah mulai tenggelem kayaknya hahah
HapusIya yaa, harus ada nadanya juga. Oke mbak, nanti aku tambahin not musiknya yak xD
permainan daerah seperti itu juga ada di kampung mas, lupa namanya. tapi tata cara mainnya hitungan. satu dua tiga. kalau di lihat penjaga akan jadi penjaga.
BalasHapusWah ada penjaga-penjaganya yak. Kalau ditempatku semuanya ikut main, jadi yang ngawasin siapa yang gerak ya masing-masing orang yang main wkwkw xD
Hapusnaaa iya iya kayak gitu dek :p
HapusHeheh :D
HapusOh iya, kan dulu ada permainan jadi patung-patungan gini yah. Kok gw baru inget. Ntar yang gerak atau ketawa meringis gantian masang. Duh, indahnya masa-masa kecil.
BalasHapusHahah iya, dulu permainan ini terkenal banget dan itu seru bin indah banget yak. Heuh~
HapusEhh iya sama samaaaa ditempat aku jg gitu. Lupa namanya tp ada yang semacem itu lah pokoe ya. Sama lah intinya haha
HapusDitempat aku beda kayaknya, sama-sama jadi patung sih tapi semuanya main dan kalo ada salah seorang yang gerak, dia bakal dapet hukuman dari temen-temen lain xD
Hapusohiya.. permainan masa kecil itu kak,hehe *eh sekarang ada juga kayanya*
BalasHapushampir sama liriknya, mungkin bahasanya sedikit berbeda
Nah, ternyata ada hampir di semua daerah ya. Iya masih ada yang main, tapi udah jarang:')
HapusKayak permainan di daerahku juga ada nih, Nov. Cuma lagunya gini: "Oleh-oleh dari Bandung, Novi (atau nyebutin nama orang yang jaga) jelek kayak lutung. Dua belas jadi patung. Terus berhitung tuh dari 1 sampai 12. Setiap hitungan harus ganti gaya. Kalo yang jaga gak ngitung-ngitung dan sampe ada yang gak kuat gerak. Dia gantian jaga. Gitu, sih. :D
BalasHapusHampir sama ya, bedanya kalo di daerahku semua harus jadi patung setelah nyanyi-nyanyi, dan itu hanya boleh satu gaya xD
HapusDisayangkan sih, saat anak2 jaman sekarang malah lebih sering nonton YouTube daripada mainan tradisional. Ehehe..
BalasHapusTapi video kayak gini keren loh. Haha
Yah, tapi disayangkan juga kalo sampe anak-anak engga bisa ikut perkembangan zaman, intinya sih harus ada balance antara keduanya.
HapusKeren sih, tapi kadang merasa rugi aja gitu, nontonin orang diem kayak patung:((
Wow unik juga ya namanya, Patong-patong. Liriknya apalagi hehe.
BalasHapusAh saya lupa, pas kecil saya juga sering mainin permainan ini. Tapi lupa namanya apa. Maklum, udah lumayan lama dan gak dilestarikan anak-anak sekarang.
Kalau soal Mannequin challenge, saya malah baru tahu kemarin, dari postingan blognya si Renggo. Ha ha.
Hahaha unik dan lucu yak :D
HapusTernyata permainan ini ada di berbagai daerah di Indonesia yak. Anak-anak sekarang permainannya lebih keren, ikut perkembangan zaman:))
Sekarang kayaknya udah engga seviral sebelumnya hahah~
Trend bisa bikin bernostalgia sama masa kanak-kanak ya. Hehehe. Aku kayaknya nggak pernah main gituan, Nov. Entah apa aku yang kurang gaul atau emang di Samarinda nggak ada permainan kayak gitu. Tapi tumben tuh namanya pake Ani. Ibu Ani. Bukan Ibu Budi, kayak soal Bahasa Indonesia. Huehehe.
BalasHapusKalau soal mannequin challenge, aku nggak perlu ngumpulin orang-orang trus divideoin. Di hadapan orang yang aku suka aku juga bisa. Huhuhu. Anjir. Malah curhat. :(
Iya, Cha. Heheheh. Berarti Icha samaan sama Mas Adi. xD
HapusEntahlah, sampe sekarang aja engga tau siapa pencipta lagu lucu itu. Hahaha
Syedih, Cha. Aku juga pandai ber-mannequin sendiri, tanpa bantuan rangorang. Sama yak:((
Bahkan trans7 juga ada even yang mengirim video tersebut akan diberikan hadiah. Umumnya hal itu unik dan kreativitasnya juga terlatih. Jujur aja susah sebenarnya kalau mengoordinir banyak orang untuk mengikuti apa yang kita inginkan. Tapi ada manfaatnya kalau menurut saya selain dari sisi hiburan.
BalasHapusWah, cuma diem-diem kayak patung bisa dapet hadiah. Asique. Hehehe
HapusBenar juga, yang penting bisa menghibur banyak orang ya :D
Btw, masa kecil kita bahagia lho ya. Nggak ngerasain paparan sinyal internet dg segaala macem sajian onlinenya haha
BalasHapusHahah iya. Kita mah kena paparan sinar matahari yak, karena dulu mainnya lebih banyak berbaur sama alam. Tapi begitulah, tiap zaman kan punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing :D
Hapus