Realita (dan) Dunia Maya


Saat ini kita sedang berada pada zaman yang dikuasai oleh Teknologi, bahkan Teknologi itu sendiri telah mampu menciptakan dunia baru yang menawarkan banyak hal secara instan, sebut saja namanya Cyber world  atau lebih populer dengan sebutan Internet. Aku mengakui bahwa Cyber world memang menawarkan kesenangan dan kenyamanan yang [mungkin] tak dapat ditemukan di kehidupan nyata sehingga tidak heran apabila banyak orang cenderung menghabiskan waktu mereka di depan laptop, gadget dll hanya untuk menjelajah dunia baru tersebut, akibatnya beberapa di antara mereka secara tidak sadar telah menjauhkan diri dari society yang ada dalam realita kehidupan.

Jika ada yang bertanya, bentuk kesenangan dan kenyamanan seperti apa yang ditawarkan oleh dunia maya? Jawabannya tentu saja adalah kesenangan dan kenyamanan yang berupa kebebasan dalam mengekspresikan perasaan, meluapkan isi pikiran, mengakses informasi dan intimasi antar cyber society

Dunia maya atau lebih tepatnya dikenal masyarakat dengan sebutan internet dan sosial media ini merupakan sebuah dunia yang memberikan banyak peluang bagi penggunanya, mulai dari peluang untuk mendapatkan kepopuleran, pekerjaan atau karir, uang, cinta dan ‘masalah’. Loh, kok ‘masalah’ sih? Ya jelas, sosial media pun dapat menjadi sumber masalah dikarenakan kebebasan yang ditawarkan membuat sebagian orang tidak tanggung-tanggung menyebarkan kemarahan, kekesalan, iri dan dengki, akibatnya terjadi kesalahpahaman antar sesama pengguna hingga timbul aksi saling sindir-menyindir, meledek, menghina, dan lain sebagainya; virtual war. Alhasil dunia virtual pun  menjadi bias batasnya dengan realita. Kode, sarkasme, benci,  rasa cinta dan bibit iri, semuanya dapat disebarkan melalui pelbagai media ini. Lantas, sebagai orang yang aware dengan persoalan ini, apakah aku berhak untuk menjudge  mereka yang gila-gilaan memperbaharui semua hal setiap hari di dunia maya? Tentu saja tidak, sebab pada kenyataannya, aku pun melakukan kecendurungan yang sama dengan orang-orang pada umumnya.

Aku  memahami bahwa bagi setiap orang yang menjadikan media sosial sebagai poros kehidupannya memang sulit untuk tidak mengekspresikan diri melalui media terkait, hanya saja setiap orang harus lebih bisa mengendalikan diri agar tidak terlalu berlebihan dalam menyebarkan segala hal di dunia maya. Aku sendiri sedang berusaha untuk menahan dan mengendalikan diri dari virus sosial media yang sudah membelenggu dan menggerogoti keseharianku. Ambisi untuk dilihat orang dan mendapatkan apresiasi lebih makin menjadi-jadi dengan akses sebatas jari saja, oleh karena itulah ada baiknya melakukan filter terlebih dahulu sebelum menyebar-luaskan  sesuatu ke dunia virtual. It ain't difficult to think first before you start to share something on social media anyway. Selain itu pula sebagai pengguna media sosial sudah seharusnya kita belajar untuk bisa bijak dalam menanggapi segala sesuatu yang tersebar di internet, bijak dalam artian tidak gampang terpancing emosi. Bukankah ada baiknya segala sesuatu dipikirkan dengan kepala dingin? Pahamilah bahwa di zaman gadget saat ini, tindak-tanduk kita di dunia maya pun dapat mengobrak-abrik semuanya.

Di samping itu, seperti yang sudah kukatakan sebelumnya bahwa dunia maya merupakan dunia dengan sejuta kebebasan dalam mengekspresikan perasaan, isi pikiran, mengakses informasi dll yang tentu saja hal tersebut merupakan sebuah wadah untuk menampung minat, bakat dan hobi seseorang. Bukankah hal ini sangat menjanjikan bagi pengguna internet? 

Suka bernyanyi dan bisa memainkan alat musik? Ada Youtube dan Soundcloud yang akan menampungnya. Hobi mengabadikan tempat dan momen-momen indah bersama yang terkasih? Ada Instagram yang siap menunggu unggahan hasil potretmu. Mendadak puitis karena ditinggal pacar pergi jauh? Ada banyak tempat yang siap menampung keluh kesah semacam diary virtual (blog) yang bisa dituang dalam bentuk tulisan pendek, puisi, bahkan draft novel. Siapa tahu bisa jadi penulis kan? 

Apabila keberuntungan memang ditakdirkan bersama orang-orang yang sering menuangkan bakat, hobi dan minat dalam media sosial dengan cara yang bijak maka bisa saja ‘kepopuleran´ akan berada dalam genggamannya. Virtual world can make your dream come true, isn't it? 

Oh iya, satu hal yang sering terjadi pada masyarakat yang sudah kecanduan pada dunia maya yang satu ini adalah mereka sering melupa bahwa dalam hingar-bingar kehidupan dunia maya ternyata ada penyakit bernama Insomnia. Orang-orang sering mengeluh tentang ‘insomnia’ di dunia maya padahal sebenarnya dunia mayalah yang menjadi penyebab utamanya, benar kan? Hemm kalau sudah begitu kita sendiri harus bisa mengendalikan diri, bukannya dikendalikan. Ingatlah bahwa dunia maya masih tetap bisa di genggam esok harinya, jaga kesehatan, jangan begadang ya, xoxo.


***

40 komentar:

  1. Ini yang kamu ada bilang di komen blognya Farih Ikmaliyani ya, Nov?Yuhuuuu. Akhirnya ditulis juga. :D

    Aku setujuuuuu. Apalagi yang memberikan penggunanya kegunaan. Memudahkan penggunanya untuk mengekpresikan rasa, minat, hobi, bakat, talenta ya, Nov.

    Bahahaha. Aku cengar-cengir yang soal insomnia itu, Nov. Iya ya, jangan begadang. Masih ada hari esok kalau mau bersosial media lagi. Jangan korbanin kesehatan cuma demi kepopuleran di dunia maya. Mantap, Nov. Sering-sering aja beropini kayak gini. Bisa ngebuka pikiran orang-orang kayak aku. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe iya Cha, akhirnya di tulis juga. Yeay, gunain Teknologi untuk hal-hal positif :D

      Bukan demi kepopuleran sih, tapi kadang kan kita suka lupa waktu aja kalo udah internetan, jadinya malah begadang, heheu xD

      Alhamdulillah kalau opini ini bisa buka pikiran orang. Makasih, Cha \:D/

      Hapus
  2. Yaps, kita juga harus selektif dalam memanfaatkan teknologi. Boleh sih kita pandai mengendalikan teknologi, tapi jangan sampai kita yang dikendalikan. Hingga berlarut di kehidupan dunia maya, malah jadi generasi yang malas nanti.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, jangan sampai kita yang dikendalikan oleh Teknologi. Bener, semua yang serba instan bisa bikin orang jadi males. Hemm .-.

      Hapus
  3. Yeah, bener banget. Awalnya, sih, asyik gitu bisa seru-seruan di Twitter. Tapi lama-lama bete juga karena jadi susah tidur. :(

    Terus juga soal Instagram, awalnya seneng karena hasil foto gue bisa dilihat dan disukai orang, tapi gegara itu kuota jadi lebih boros. Ada pro dan kontranya dunia maya. :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, twitter kadang bikin kecanduan sampe jadi susah tidur. Hahah

      Instagram salah satu sosmed favorit tapi juga yang paling boros -.-
      Bener tuh ada pro & kontranya, sama halnya dengan dunia nyata~

      Hapus
  4. Ada sisi baik dan buruknya ya mbak Novi, tinggal kita sendiri yang atur. Saya paling buka internet buat ngeblog dan FB an aja, selebihnya tetap di dunia nyata :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, mbak. Ada positif dan negatifnya(:
      Untuk sekarang aku juga internetan cuma buat bikin tugas, ngeblog, dan nengok twitter bentar. hahah

      Hapus
  5. Saya suka kata2 yg diatas yg mbgatakan "Virtual world can make your dream come true, isn't it?"

    Cyber world sngat brpotensi sbagai wadah untuk mnampung bkat, minat dn hobi kita, itu pun jika dmnfaatkan scara positif.

    Sya rasa smua kmbali pada pertnggung jwaban.si pengguna dlam hal ini netizen dlam mengakses dunia trsebut.

    Oiya, tulisan opininya lngkap, Dibuka dngan pnjelsan mnuju prmasalahan dn dtutup dngan pendapat dlm mnyelesaikan msalah.

    gw seolah2 mmbaca tulisan opini dsurat kabar, hehe

    Oiya, saran dri sya mngkin lbih tajam jika dtmbahkan data yg knkrit dri brbagai sumber. Hehe (sok jurnalis)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku juga suk. Iya, harus dimanfaatkan secara positif & memanfaatkan dengan cara yang bijak. Bener, Semua tergantung pertanggung jawaban pengguna-nya.

      Makasih. Pas nulis opini ini semuanya ngalir gitu aja sih, jadi untuk source-nya bisa di bilang dari kepala aku, itu juga berkat bantuan beberapa bahan bacaan yang entah dibaca dimana. Heheh :D

      Hapus
  6. intinya boleh kita bersosial didunia maya, tetapi jangan jadi candu sampai lupa dunia nyata. seperti beribadah, mbak noviyana shiali

    BalasHapus
  7. Alhamdulilah sejauh ini virtual world udah membawa aku kearah yang lebih positif apalagi soal hobi heheh, karena sering latihan nulis diblog alhamdulilah sekarang aku udah punya 4 antologi yang diterbitin sama penerbit mayor hhehe (≧▽≦)

    BalasHapus
  8. Sekarang lagi ngetrand dunia maya untuk mencaci maki seseorang. Bau RAS begitu mengental. Menyesal setelah masuk penjara.
    Nah yang membuat aku risih, sudah tidak segar kulitnya masih pengen selfi itu lo. Kan kasihan yang lihatnya, pandangan menjadi sepat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, itu termasuk dalam cyber-crime dan karna itulah sekarang udah ada yang namanya Cyber-police. Sekarang bukan hanya harus berhati-hati di dunia nyata tapi juga di dunia maya.

      Hahaha, gak usah di liat lah mas, itu yang selfie cuma mau berekspresi aja. wkwkwk

      Hapus
  9. Semakin kesini semakin banyak teknologi baru yang bermunculan, sebagai manusia biasa kita harus pandai pandai memanfaatkan kemajuan teknologi yang super pesat. Jangan sampai gegara teknologi kita lupa dunia kita. Seperti sholat, makan, mandi, tidur, dan berinteraksi dengan manusia secara langsung. Semua harus diimbangi biar dampak negatifnya tidak terlalu banyak :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku setuju, kita harus bisa menjadi pengguna yang pandai memanfaatkan teknologi supaya masih bisa menikmati dunia nyata, dan kewajiban kita di dunia nyata tentunya \:D/

      Hapus
  10. Dunia maya itu banyak manfaat dan mudaratnya. Tergantung pintar-pintarnya kita aja :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yap, harus pintar-pintar memanfaatkan Teknlogi ya, Nis(:

      Hapus
  11. Mungkin karena ada masalah dengan si Fana, lalu lari berlama-lama dengan si Maya.. :)

    BalasHapus
  12. yapp, begitulah dunia maya. bebas berekspresi, bebas berkreasi :)

    BalasHapus
  13. Mmm super sekali sis opininya. Jujur aja nih aku dulu pernah dikendalikan bgt sama internet semenjak pasang speedy di rumah hahahahah tapi skrg udh mulai dikontrol krn dikosan yg baru gak ada wifi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih, sis(:
      Wah kalo ada wifi mah udah pasti tiap hari internetan xD

      Alhamdulillah kalo udah bisa di kontrol pemakaiannya :D

      Hapus
  14. Tumben katakatanya bijak banget cieee habis mimpi apaan kak?mimpi basah ya?*eh
    Jangan salah kan dunia dan maya kak. Salahkan siapa yang menciptakan mereka. Dunia dan maya hanyalah kakak beradik yang tak berdosa hikshiks mereka berdoa jika sang pemakai terlalu haus nafsu atau gk selektif dalam memilah milih apa yng seharusnya mereka buka, baca dan tonton

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ih hahah, Dea kali yang mimpi basah :p

      Dalam hal ini aku gak menyalahkan siapa-siapa kok,apalagi sampe menyalahkan org yang ciptain Teknlogi, hahah. Aku cuma beropini tentang pemakaian teknologi yang berlebihan aja sih(:

      Hapus
  15. Ini gue banget Nov... Internet, bukan, tapi gadget ini bikin gue kecanduan terus dunia Maya..

    Kemaren gue nyoba buat lepas sehari bebas ngelakuin kegiatan, lepas dari Internet, Dan rasanya nyaman juga..

    Kita harusnya nyoba hal2 yg lebih berguna lagi, selain berselancar di dumay ini.. :)

    Gue ngomong apa yah . hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bener, sekali kali kita memang harus mencoba untuk ga bergantung sama gadget & bersentuhan sama dunia maya. Ada banyak hal menyenangkan di dunia nyata yg ga ada di dumay :D

      Hapus
  16. What a nice and powerful thought :)

    Kebebasan berekspresi. Itu yang menjadi magnet dunia maya, selain kemudahannya dalam mendapatkan berbagai hal (dari yang terpikirkan sampe yang ngga terpikirkan pun ada). Dunia maya juga nawarin media untuk "dilihat dan didengar", sehingga seolah hal itu melengkapi kebutuhan manusia modern.

    "Setiap orang harus lebih bisa mengendalikan diri agar tidak terlalu berlebihan dalam menyebarkan segala hal di dunia maya" --> setuju sama kalimat ini. Sayangnya, belum semua orang sadar akan hal tersebut. Dunia maya tetaplah sebuah dunia yang punya norma-norma juga, sama kayak di dunia nyata.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thank you(:

      Benar sekali. Kemudahan itu yang membuat orang malas untuk berusaha dan lupa dengan sebuah proses yang ada di dunia nyata. Itu memang sudah menjadi kebutuhan manusia modern, menurutku.

      Iya, dunia maya sebebebas apapun itu kita harus punya etika juga ya? ada norma. Konservatif. Hahah

      Hapus
  17. Aaaa aku setuju, Nov. Kesenangan dan kenyamanan yg diberikan di dunia maya bisa bikin kita secara bebas menyampaikan perasaan, mengeksperesikan perasaan dalam bentuk apapun, bebas ngeluarin ide-ide.

    Walaupun banyak yang bilang efek negatif banyak timbul dari dunia maya, itu semua kembali lagi ke diri kita masing-masing ya. Dengan seperti apa kita menggunakan dunia maya itu sendiri. :))

    Aku suka tulisan kamuuu uuhh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, lan. Bebas berekspresi tapi yang beretika. Beretika dalam artian digunakan untuk hal positif :D

      Betul :D

      Wuahh, makasih lan ({})

      Hapus
  18. yang menimbulkan masalah emang sering banget sih duniamaya hihihiii
    apalagi klo dah share berita kontroversi n ada perdebatan yang ga berkesudahan, waduh ampe jereng ngeliatinnya hehehhe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, kita gak berniat menimbulkan masalah tapi kadang masalahnya timbul sendiri hihih
      Seru kalo itu, mba hahah xD

      Hapus
  19. Nah, itulah alasannya mengapa aku lebih suka share yang kuanggap penting saja. Meski aku ngeblog, yang katanya "buku harian online", aku berusaha untuk batasi mana yang kira-kira ada manfaatnya untuk dibaca orang atau yang useless. Mudah-mudahan sih yang kunikmati selalu yang positif-positifnya saja. Nice share :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, gak semuanya harus dishare ke dunia maya ya, harus dibatasi juga :D
      Aamiin, Makasih^^

      Hapus
  20. Mantap Untuk Paragraf 4,5,6 dan 7 Sipp Aku Kasi 100 Jempol (Mantap) :) tapi untuk paragraf terakhir aku tersinggung,, aku suka begadang karna dunia maya ini.. hmmm,, Karna novi udah nasehatin ya mending aku tidur,, :D ini dah jam 1:13 malam soalnya,, nyempetin baca tulisan asyik ni.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima Kasih \:D/

      Sekali-kali begadang mah gapapa, asal jangan tiap malem wkwk. Lagi pula aku bales komentar ini juga dalam keadaan insom hueheu

      Hapus