Di pertengahan bulan Januari tepatnya pada hari minggu, cuaca sedang dalam keadaan mendung di siang hari. Aku melangkahkan kakiku menuju sebuah mall di kota Ternate seorang diri, tujuan utamaku pergi ke tempat itu tidak lain tidak bukan adalah untuk mampir ke toko buku Gramedia yang berlokasi di lantai dua Jatiland Mall Ternate.
Sesampainya di lantai dua, aku langsung masuk ke Gramedia, dan mulai menyusuri setiap sudut toko, suasananya cukup ramai, tampak beberapa orang sedang mondar-mandir mencari buku yang diincar, ada yang sedang membaca buku, dan adapula ada yang hanya memperhatikan setiap buku dalam lemari yang berbaris-baris, mungkin jodohnya terselip di dalam sana. Aku sendiri terus berjalan berkeliling dari rak yang satu kemudian berpindah lagi ke rak lain, hampir semua rak buku kutelusuri mulai dari kategori sosial, politik, agama, psikologi, hingga buku anak-anak lalu berhenti pada rak buku khusus novel. Ah, Rasanya ingin sekali membeli dan membawa semua buku-buku itu kerumah, namun apalah daya dompetku isinya pas-pasan, hanya cukup untuk membeli satu atau dua buku saja. Hmm.
Tidak jauh dari tempatku berdiri, terlihat seorang pria berkemeja berbahan dasar merah yang dipadukan dengan celana jeans warna gelap sedang berjalan menuju ke arahku sambil memegang dua buah buku, entah buku apa yang ia bawa.
“Dek, dari tadi muter-muter mulu nih” Pria tersebut menghampiriku dengan senyum ramah nan manis yang menghiasi wajahnya, mayan bikin hati adem, eh. Dia memperlihatkan salah satu buku yang dipegangnya “Lagi nyari buku ini?” Aku melongo selama beberapa detik sambil menggeleng kepala. Pria itu adalah seorang karyawan di gramedia. Pandanganku pun tak lepas dari buku yang baru saja ia perlihatkan, sampulnya bertuliskan "Persiapan Menghadapi UN Untuk SMA Edisi Lengkap". Wow
“Oh, kalo bukan buku ini, berarti lagi nyari yang ini ya?” Ia kembali memperlihatkan buku yang satunya lagi, sampul buku tersebut bergambar siswa berseragam putih biru, sudah bisa ditebak bahwa itu merupakan buku "Persiapan Ujian Nasional Untuk SMP".
‘Waduh, Masya’Allah’ batinku.
“Saya nggak nyari buku-buku itu kak. Saya udah kuliah” Ucapku dalam satu kali helaan napas, fast motion mode on. Pria yang ada didepanku itu langsung memasang ekspresi tidak percaya “Wuih, kirain kamu masih sekolah. Pasti Maba ya?” Tanyanya dengan nada meyakinkan.
Aku membatin lagi ‘Yasalam’.
“Bukan kak. Saya sekarang udah semester 4. Hehe”. Lawan bicaraku hanya mangangguk-anguk, senyum manisnya tak pernah lepas dari pandanganku. Gagal fokus. *Plak.
***
Entah kenapa setiap kali aku berjalan-jalan sendiri dan berkenalan dengan orang baru, orang-orang tersebut selalu mengira jika aku adalah anak sekolahan, padahal sebenarnya saat ini aku sudah bertransformasi menjadi seorang mahasiswa yang sebentar lagi akan menginjak usia dua puluh tahun, I’m getting older.
Kadang ketika aku sedang berjalan bersama salah seorang teman yang lebih tinggi dan lebih besar dariku, aku selalu dikira adik dari temanku itu, padahal sesungguhnya kami berdua adalah manusia yang lahir di tahun yang sama dari orang tua berbeda. Ini mungkin karena efek ukuran tubuhku yang mungil, ya bisa jadi.
Hal tersebut juga sering membuatku merasa kesal karena di anggap remeh oleh beberapa orang yang mengira jika aku lebih muda dari mereka, saat di kampus pun ada beberapa Maba (Mahasiswa baru) sering menatapku dengan santai, dikira aku ini satu angkatan dengan mereka.
Hiks...
Kejadian seperti yang kuceritakan diatas pun sering ku alami, salah satu kejadian lainnya terjadi ditempat yang sama seperti yang kuceritakan di awal paragraf, Gramedia. Saat itu aku sedang asik dan serius membaca sinopsis sebuah novel, lalu tiba-tiba saja aku dikagetkan oleh seseorang dengan tepukan tangannya di bahuku “Oi kelas berapa?” terdengar suara perempuan dengan nada sok akrab tapi sedikit tidak sopan, aku memalingkan wajah dari buku dengan ekspresi kesal ke arah seseorang yang baru saja menyapa, mataku terus memandangnya dari ujung kaki hingga kepala.
“Kamu sekolah di SMK 4 ya?” Seragam yang dikenakan oleh gadis tersebut mirip dengan seragam dari salah satu sekolah yang tidak jauh dari rumahku sehingga aku bisa langsung menebak darimana asal sekolahnya.
“Bener, kamu sekolah dimana? kelas berapa?” Tanyanya sambil melihat buku-buku yang ada disamping.
“Saya udah kuliah, dek! Kamu kelas berapa?” Aku mengusap air mataku dengan kertas buku yang baru saja kusobek, eh nggak deng.
“Astaganaga” Nada bicaranya spontan “Maaf ka, saya kira kakak masih sekolah” ekspresi wajahnya pun berubah menjadi tegang dan bersalah.
Aku yang awalnya kesal dan ingin marah langsung berubah pikiran dan menjadi kasihan melihat tingkahnya “Hahah, udahlah santai aja. Kenalin aku Novi” Tanpa basa-basi aku langsung mengulurkan tangan untuk berkenalan, mencoba mencairkan suasana hatinya yang mungkin sedang merutuki diri dan merasa berdosa.
Hingga pada akhirnya dialog antara aku dan gadis yang bernama Fira itupun mengarah pada topik tentang kakak kelas di sekolahnya, jadinya malah ngerumpi di gramedia. Sstt. Yah daripada marahin anak orang, mending diajak berteman aja kan? Pertemuan kami pun berakhir dengan saling bertukar nomor hape, apalah dayaku, smartphone udah rusak, udah gak punya BBM, jadi cuma bisa sms-an .
***
Walaupun sering di bilang masih anak sekolahan dan dianggap remeh oleh orang yang lebih muda maupun sudah tua, di lain sisi aku juga bersyukur karena telah di anugerahi fisik dan wajah yang awet muda tanpa bantuan formalin. Heuheu
Pelajaran yang dapat diambil dari cerita diatas adalah :
1. Wajah dan fisik tidak selalu menentukan usia seseorang, age is just a number. Jadi, bagi yang sudah tua, jangan suka meremehkan orang yang (kelihatan) muda, karena bisa jadi orang tersebut lebih tua dari yang dikira, tetaplah bersikap sopan kepada siapapun. Uhuk maaf.
2. Bagi yang masih muda, semua orang pasti akan tua pada waktunya. Bersabarlah. (?)
3. Mau terlihat muda ataupun tua, semua ada untung ruginya, tetaplah bersyukur.
4. Jangan suka marah-marah.
5. Jangan lupa makan.
Ada yang pernah mengalami hal serupa? Berarti kita sama. *Toss
P.S : Aku sebenernya ragu-ragu saat ingin memposting tulisan ini, entah apa sebabnya, mungkin karena tulisan ini agak sedikit narsis kali yak? ntahlah, lagipula tujuan awalku membuat blog yaitu untuk menulis dan berbercerita, jadi bagaimanapun bentuk tulisanku aku akan tetap mempostingnya di blog ini. Sayonara.
Happen to me all the time. Dan aku 3 bulan lagi berulang tahun yang ke 30, hahaha :)
BalasHapusTurning 30? Seriously? aku kira Ka Indi umurnya sekitar 23 - 26 gitu, wih awet muda yak. Alhamdulillah. Hahah :D
Hapustos.. saya juga pernah ngalamin dikira masih muda,padahal 2 tahun lebih tua. hehe
BalasHapusAlhamdulillah ya *Toss
HapusUhuk syenangnya dikira masih skulah hahahhaiii
BalasHapusWah petugas gramed di ternate ramah amat niv, fi jkarta klo ga disamper ga mendekat ehehehhekk
Tergantung krudung juga bisa jadi, kalo krudungannya mirip anak sekolahan, kaos, clana jeans, aku biasanya dipanggil dek...tp klo krudung bergo trus pake baju gamis nyar dipanggilmya teh, mbak, bu hahhahhh
Alhamdulillah, hahahaiii.
HapusAda beberapa yang ramah, ada juga yang biasa-biasa aja, Mbak. Wah betul, cara berpakaian juga mempengaruh penilaian orang yak, kalo berpenampilan kayak anak remaja pasti di panggil dek, begitupun sebaliknya. :D
aku malah seneng kalau dikira masih muda.. hahahaha
BalasHapuspokoknya kalau dipanggil adek atau sejenisnya berasa terbang melayang keangkasa. sayangnya udah abis masa kejayaan dipanggil adek, umur udah g pantes dipanggil adek lagi :(
Aku juga seneng, Alhamdulillah, hehe
HapusSuatu saat yang dianggap muda pun akan habis masa kejayaannya, you're not alone:'))
huehhehe berarti awet muda banget dong, harus disukuri itu, kalau naik angkot bisa bayar biaya pelajar kan jadinya
BalasHapusBetul, harus di syukuri. Bayar biaya pelajar, mayan bisa berhemat \:D/
Hapushuehhehe berarti awet muda banget dong, harus disukuri itu, kalau naik angkot bisa bayar biaya pelajar kan jadinya
BalasHapusBetul, harus di syukuri. Bayar biaya pelajar, mayan bisa berhemat \:D/
HapusWhoaaaa. Mas-mas Gramedianya perhatian banget, Nov. Tau aja sih dia, kamu lagi sendirian ke Gramednya. Jadinya dia pengen nemenin :D
BalasHapusKamu semester 4 ya, Nov? Samaan kayak adekku dongs. Dia juga mau menginjak umur dua puluh tahun. Jangan-jangan kamu adek aku juga? *ini apa dah*
Punya muka awet muda itu ada manis-manisnya ya, Nov. Tapi kesel juga ya kalau dipanggil adek sama yang lebih muda. Untung itu kalian malah temenan :'D
Dan aku setuju sih sama lima pelajaran yang bisa diambil (karena nomor 6-nya dicoret sama kamu huhu). Muka nggak menentukan umur. Sekarang banyak tuh anak SMP tapi penampilannya kayak tante-tante. Kusedih :(
Dia perhatian ke semua orang yang dateng ke Gramed, Cha :')
HapusIya, wah sama-sama udah semester 4 dan mau menuju ke umur 20thn. Jangan-jangan adek kamu itu kembaran aku? ekekek :v
Ada manis sama pahitnya, hahahah. Kalo itu nggak terlalu bikin kesel, yang bikin kesel itu disaat dianggap remeh sama yang lebih muda :3
Jangankan anak SMP, anak SD aja penampilannya udah bisa ngalahin anak SMA bahkan tante-tante :(
Sayonara nov, hahahh.
BalasHapussya jdi byangin ekspresi kamu, pas prmpuan yg skolah ddkat rmah mu itu menyapa kamu, antara orng yg kbingungan dn orng yg siap ngomel2 hahahh.
Untungnya kryawan itu g nawarin kmu mjalah bobo ya nov, atau buku a,b,c,d blajar mmbaca huehehe.
Kmu kliah smester 4 jga ya nov? Brarti kita seangkatan, slam angkatan 2014 jaya selalu brwajah muda selalu *huekk
Ini sya jdi brfikir, kmu diliat awet muda krna muka kmu atau krna postur tnggi bdan kmu nov?, huahuaha.
Ah, sayangnya sya nglamin poin yg ke enam nov, dn syangnya lagi, poin ke enam itu dcoret, aduh.. :v
Brsyukur deh kmu nov, msih dkira muda, kakek saya slama sya lahir mnjadi manusia dia slalu trlihat tua, mngkin krna dia kbanyakan dpanggil kakek.
Kok langsung sayonara sih? Hahah
HapusWah nggak usah dibayangin Rey, itu ekspresinya nanti bikin kamu meleleh, iya meleleh karena takut yaaa soalnya serem hahah.
Iya, kalau sampe nawarin majalah bobo berarti udah kebangetan, masa aku sekecil itu dimata dia? anjay.
Salam, Hidup angkatan 2014. Hahahah
Aku juga bingung, aku awet muda dari sisi mananya. Ah kamu nggak usah mikir soal itu, nanti pusing sendiri.
Tsaaahh, di coret sama nggak di coret ada efek sampingnya juga ya ternyata *lah ?
Alhamdulillah. Kalau itu mah emang udah tua, kan kakek itu identik dengan orang yang sudah lansia, Rey. Hahaha
Kalo aku tergantung kostum muahaha. Kadang dianggap masih SMA, kadang dikira mbak-mbak udah kerja. Pernah di kampus dikira maba juga, padahal udah semester enam ahahahak. Kostum sangat berpengaruh pada perawakanku. Kostum dan make up, sih, tepatnya. Tapi mau gimana juga, yang penting jiwanya muda! Yeay! MERDEKA!
BalasHapusWah penampilan memang berpengaruh sama penilaian seseorang ya. Oh udah semester 6, duh kirain seanggkatan :3
HapusBener, keliatan muda atau tua yang penting jiwa tetep muda. MERDEKA !!
Bhahahahahaaa itu mas mas gramednya bisa aja ya. Nawarin buku persiapan UN segala.
BalasHapusItu mas masnya ganteng nggak Nov? Bilang gini aja, ''Aku butuhnya buku nikah mas. '' Gitu hahahahaa
Eh tapi aku pas pertama lihat kamu, aku kira kamu beneran anak SMA loh. Mentok-mentok anak SMA kelas tiga. Hahhaaa
Kamu awet muda banget yaa. :))
Pengen kayak gitu juga. Tapi akunya malah sering dibilang lebih tua. Banyak yg ngira kalo aku anak pertama, kakak anak kedua. Padahal mah kebalik.
Duh syeedih :(
Iya tuh, Hahaha. Mayan, orangnya manis lan. Wah harusnya aku bilang gitu ya ke mas-masnya, siapa tau beneran di kasih buku nikah. Hahah
HapusAlhamdulillah, Heheh.
Jangan sedih lan, kamu nggak sendiri, ada adek aku yang juga sering dibilang lebih tua dari kakaknya :3
Kalo aku lebih parah lagi dari sekedar dipanggil 'dek' sama yang lebih tua, nah ini, digodain anak SMP terus ditanya 'sekolah dimana?'. Mungkin kalo mereka tau umurku, mereka ilfeel godain aku yang udah tua hahaha. Salam kenal ya, Novi!
BalasHapusWah, digodain sama berondong, mungkin mereka bakal ilfeel tapi mungkin juga bakal kagum karena kamunya awet muda huahaha. Umur boleh tua tapi wajah dan jiwa tetep muda, yeay. Salam kenal juga, Resti :D
HapusKalo udah pergi ke toko buku, apalagi Gramedia, dan nemu rak novelnya, itu berasa surga banget ya, rasanya pengen beli banyak, tapi mesti ngerem keinginan, kalo ngga novel-novelnya bisa ketumpuk, malah belom sempet dibaca *pengalaman* :p
BalasHapusItu mas-mas Gramedia-nya berarti mondar-mandir mulu ya nyari calon pembeli yang dia "anggep" masih sekolah? Hehe. Gencar promosi.
Wah, samaan Nov, gua juga sering dianggep lebih muda, sering dikira masih kuliah padahal mah udah kerja. Mungkin faktor badan gua yang kurus juga kali hehe. Persepsi setiap orang berbeda soalnya, dan kalo lagi nemu yang salah kira begitu, gua cuma bisa senyum-senyum aja (dalam hati: "alhamdulillah" hehe). Kadang kan penampilan bisa ngebuat umur kita "tersembunyi". Jadi, disyukuri aja kalo ada yang salah sangka begitu. Itu yang pengalaman ditepok sama yang lebih muda untungnya ngga jadi awkward moment ya :D
Setuju sama poin-poin pelajaran yang bisa diambil dari cerita di atas. Yes, age is just a number, karena ada lho yang umurnya masih muda, tapi pola pikirnya udah dewasa, atau sebaliknya. Tetap menghormati dan bersikap sopan ke siapa pun, that's it.
Ngga apa-apa Nov tulis aja apa yang mau ditulis di blog, toh tujuannya menulis dan bercerita :)
Hahah iya, toko buku itu ibarat surga kecil dunia. Wah bener, itu aja waktu ke gramed ngebet beli novel baru padahal di rumah ada novel yang belum selesai dibaca. Huhuaha
HapusSepertinya begitu, hahah yang udah kuliah pun dianggap masih sekolah :')
Eh tapi awal liat kamu, aku kira kamu masih kuliah hahaha. Ukuran badan dan penampilan juga bisa jadi faktornya. Alhamdulillah. Awkward tapi di bikin santai hahahah
Bener, umur nggak menentukan kedewasaan berpikir seseorang. Yep :D
Makasih:))
Hmm kalau dilihat kamu hampir berdekatan umurnya dengan saya ya umur saya ada di kisaran 40 tahunan.
BalasHapusAhi hi hi.
Pis jangan marah, cabut.
Wah aku keliatan tua banget kalo gitu. Wkwkw :v
HapusAh santai :))
Gak ketuaan kok mbak tapi kurang tua gak pis mbak bercanda cantik kok. Ahi hi hi.
HapusHahaha, kurang tua berarti muda yak? xD
HapusMakasih :3
Jangan-jangan jodoh kamu di Gramedia lagih *eh
BalasHapusAbis kejadiannya di Gramedia mulu sih :p
Aku follow blogmu yaa.. folback jangan lupa haha :D
Salam kenal.
.
.
teman senasib, sering dikira kemudaan hiks!
Bisa jadi, buku-buku yang ada di gramedia itu jodohku, mbak. Hihih tapi kronologis kejadiannya beda-beda :p
HapusMakasih, blognya juga sudah aku follow. Salam Kenal:))
Toss dulu mbak \:D/
Kampret. Disangka masih SMP. Buahahah. Parah itu. Gue juga sering nih, Nov. Senasib kita. Tapi gue gak SMP, gue disangka SMA atau maba. Padahal sekarang semester 7. Gue masih inget betul diajak kenalan cewek SMA. Dia nanya gue kelas berapa. Wqwqwq
BalasHapusBegitu gue bilang kuliah, dia kaget. Terus mikir gue masih semester awal kali. Giliran gue sebutin, dia langsung bilang, "Duh, beda 5 tahun ya, Kak. Udah kayak abang aja."
:(
Hahah iya, parah -_-
HapusWih senasib hahah. Waduh udah semester 7 ya ternyata.
Mayan tuh Yog, mending di ajak kenalan sama cewek SMA daripada tante-tante kan? hahah. Gapapa lah dek, sama si abang aja. wqwq :v
pernyataan nmr 6 itu aku enggak akan lupa kok mbak noviayana :P
BalasHapusHasek hahah. Thank you
HapusCie awet muda, aku malah sebel karna aku sekarang baru lulus sma langsung kerja.. sebel kalo ada yang manggil 'bu' padahal masih mbak mbak. huaaa. pengen nampol , tp kan kan ga boleh marah marah yak nov hihi
BalasHapusHeheu. Wah langsung kerja, hebat. Hahah, yang penting aslinya belum ibu-ibu kan, li? xD
HapusJangan marah-marah biar tetep awet muda. :v
hahaha, dikira junior sama junior? ups..
BalasHapusah, namanya juga cewek. kalau ngumpul ending2nya... ngomongin orang, dalam kasus ini... kakak kelas. awet muda itu gaul kok :)
Iya jev. Hahah
HapusBukan ngomongin kejelekan orang tapi, itu cuma ngegosip aja, dikit. Wkwkw. Hehe, thank you :'v
salam kenal kunjungan perdana ,sudah baca tulisanya menurut saya udah bagus mbak ,
BalasHapusSalam kenal juga. Terima kasih:'))
HapusAhaha hyy Novi...
BalasHapusSama gw juga sering ditegor kaya gitu sama anak2 SMA,, haha kan kampret...
btw, mbak kelahiran 1996 yaa??
Oiya, mbak Novi ini kuliah dimana? haha sorry kepo,-
Hai Azis:))
HapusWah sama ya? toss dulu, zis. Hahah
Iya. Kuliah di kampus :D
Aku doong, umur2 2 tapi masih kayak 12
BalasHapus#PLAKK
Masih kayak 12 berarti unyu-unyu banget ya hahahah
HapusAku pernaaah ξ\(ˇ▽ˇ)/ξ
BalasHapuswaktu ngedaftarin adek aku masuk SMA, eh malah aku yang disangka yang mau sekolah disana, padahal saat itu aku udah kuliah semester akhir :(
duuh gusti ahahahah
jadi lucu sendiri, sedangkan ade aku malah yang disangka jadi kakanya, maklum ade aku emang bongsor sih hhe
Yeayy ξ\(ˇ▽ˇ)/ξ
HapusHahaha kakak kelihatan lebih muda dari adeknya ya. Masih cocok jadi anak SMA berarti, vir xD
Mas-mas gramedianya ganteng ya? *eh #salahfokus. Harus di syukuri tuh kalau dikira lebih muda dari usia sebenarnya. Berkah, ongkos angkot biasanya lebih murah muehehe
BalasHapusIya, senyumnya manis, lang. Hahaha :D
HapusAlhamdulillah. Iya, ongkos angkot murah karna dikira masih anak sekolahan:')
semoga awet juga sama pasangan (masa depan) XD
BalasHapusAamiin. Makasih \:D/
Hapus