An Unrepeatable Moment


What is the best moment that you have ever gotten from your blog?

Jika ada yang melontarkan pertanyaan tersebut kepadaku, maka dengan percaya diri aku akan menjawab bahwa salah satu momen terbaik yang aku dapatkan dari blog, terutama saat menulis [di blog] adalah ketika aku berhasil menulis paragraf pembuka tanpa merasa kesulitan, tanpa bingung harus memulai dengan kalimat seperti apa. Aku tahu bahwa aku hanya perlu menulis isi kepala dan hati dengan apa adanya, semua mengalir begitu saja sampai  pada akhirnya aku bisa membaca kembali tulisan tersebut dengan perasaan bahagia karena  segala keresahanku telah tercurahkan tanpa ada kepura-puraan di dalamnya. Sederhana.

Berbicara tentang momen terbaik selama ngeblog, mungkin aku tidak memiliki banyak cerita menarik seperti blogger lainnya.  Aku belum pernah merasakan kopdaran bersama blogger-blogger hits di luar sana, belum pernah menghadiri event-event kece yang selain memberi pengetahuan dan menambah jejaring pertemanan ternyata juga menawarkan doorprize,goodie bag, dll. Alasannya cukup simple, sih, yaitu karena blogger di daerahku terbilang masih sangat minim. Aku memang mendapati beberapa orang yang juga memiliki blog, akan tetapi sebagian besar diantaranya hanya dipakai untuk mempublikasikan tugas sekolah, kuliah, dll. itupun hanya sekali setahun, selain dari itu kutaktahu di mana mereka berada. Aku tidak tahu.

Untungnya, sekitar pertengahan tahun dua ribu enam belas kemarin, secara tetiba aku mendapat sebuah pesan yang cukup membuatku terharu, yap! Seorang ketua Umum UKM Pena di Universitasku menawarkanku untuk ikut berkontribusi menulis cerpen seusai membaca tulisan-tulisan blogku ini. Like seriously? Aku hanya menulis curhatan dan tetiba ditawarkan menulis cerpen? aku sadar bahwa aku sangat payah dalam hal menulis cerpen, tetapi karena kesempatan tidak datang dua kali, aku mengiyakan tawaran tersebut dan memulai menulis cerpen dengan terburu-buru. This can be one of the best moment I’ve ever had although I don’t know whether the story was being accepted or not. Hehe

Beberapa hari setelah kejadian penawaran menulis cerpen tersebut, ternyata ada kejutan lain yang berhasil membuatku terharu, lagi. Salah seorang teman kelasku menyampaikan sebuah pesan bahwa aku diundang oleh Ketua Umum UKM Pena untuk berdiskusi seputaran blog. Tepat di hari H, aku hampir saja tidak menghadiri undangan tersebut dengan alasan tidak bisa keluar di malam Jumat, padahal sebenarnya karena tidak ada kendaraan, untungnya tanpa sepegetahuanku, aku dijemput oleh teman yang tadi menyampaikan pesan mendebarkan itu. Dijemput. MANJA!

Pada diskusi tersebut aku dikenalkan kepada beberapa penulis-penulis dan jurnalis berpengalaman yang juga aktif menulis di blog, selain itu aku yang sebelumnya bingung harus berbicara apa akhirnya mengerti bahwa aku hanya perlu menyengir,  mengangguk dan mendengarkan apa yang menjadi tujuan dari diskusi, bukan karena aku tidak diizinkan bersuara, sih,  tapi karena aku memang masih bingung harus berbicara apa. Orang-orang harusnya tahu kenapa aku lebih suka menulis ketimbang berbicara. Hiks.

Satu hal yang aku tangkap dari diskusi tersebut adalah perihal digagasnya sebuah media menulis dalam bentuk web-blog yang nantinya bisa mewadahi tulisan-tulisan para blogger pun penulis di kota Ternate. Alamat web-blog yang kumaksud bisa dilihat pada gambar di bawah, bukan promosi ya! Di samping dari itu semua, aku senang bisa menjadi bagian dari diskusi tersebut, aku juga senang mengetahui bahwa masih ada orang-orang di dunia nyata yang sering berkujung ke blogku meskipun aku sendiri jarang menebarkan link blogku di mana-mana, dulu.


Tak lama setelah diskusi di malam jumat itu    kalau tidak salah setelah sebulan berlalu    aku mendapat berita perihal lomba menulis blog yang diadakan oleh komunitas Pers liputan kota (Kom-Pelita) dalam rangka Hari Jadi Ternate atau HJT 2016. Tentu saja, dengan senang hati, aku ikut meramaikan lomba tersebut. Awalnya aku mengira aku hanya perlu menulis tentang apa yang kutahu tentang tempat tinggalku, awalnya aku pikir aku hanya perlu duduk manis dan menunggu pengumuman pemenang lewat internet, lewat koran atau lewat apa saja seperti lomba-lomba blog pada umumnya. Tapi aku salah. Aku salah besar!

Lomba blog tersebut ternyata tidak main-main karena apa yang kutulis tentang Aneka Ragam Keunikan Kota Ternate akan dipertanggung-jawabkan nanti di tahap wawancara. Iya! Lomba blog yang digelar khusus untuk yang berdomisili di Ternate ini ternyata mengharuskan peserta lomba untuk menjelaskan maksud dari tulisan mereka, tentang ini-itu dan segala tetek-bengek yang ditulis. Ahasil aku yang awalnya percaya diri langsung merasa minder, bagaimana tidak?  Ngori ne jago ua bicara se mancia dofu     aku tidak pandai berkata-kata di depan banyak orang secara lisan, kalau pakai bahasa isyarat, boleh lah. Hahah, engga ding.

Satu hal yang aku tahu, sepesimis-pesimisnya aku, masih ada orang di luar sana yang percaya bahwa aku  bisa. Akhirnya rencana melarikan diri dari kenyataan pun kubatalkan. Aku ingat betul bagaimana suasana dalam ruang wawancara saat itu, aku dijejali dengan pertanyaan-pertanyaan dari empat orang dewan juri yang sudah berpengalaman di dunia kepenulisan. Rasanya seperti sedang sidang skripsi, padahal sih belum pernah sidang skripi, ehehe. Peserta-peserta lomba lainnya? Jangan ditanya, beberapa dari mereka adalah orang-orang yang sempat mengajakku berdiskusi perihal web-blog kemarin. Hasilnya?  Dari sekian banyak tulisan-tulisan kece yang meramaikan lomba HJT, hanya enam tulisan yang menjadi pemenang dan tulisanku tidak termasuk di dalamnya. Nah loh, lalu apa yang menjadi the best moment kalau aku sendiri tidak menjadi pemenang?  

Jawabannya sederhana; tidak menjadi pemenang bukan berarti tidak mendapat sesuatu yang berarti, sebab di balik semua itu ada hal yang lebih penting dari sekadar meraih kemenangan; yaitu pengalaman yang belum pernah terpikirkan.  Sebelumnya, aku merasa tidak bisa menemukan teman blogger di kota Ternate, tapi kenyataannya? Tulisan blogku sendiri telah mempertemukan aku dengan orang-orang tersebut. Sebelumnya aku berpikir tidak bisa berbicara di depan juri perihal tulisan yang kuperlombakan, tapi kenyataanya? aku berbicara dengan lancar tanpa kendala sebab apa yang benar-benar tertulis dari hati pasti bisa dipertanggungjawabkan dengan lisan pula.

So what I got after all? An unrepeatable moment. A surprise of meeting new people. Getting new knowledge. Experience. And free food, of course. Hal tersebut tentu saja merupakan momen terbaik sepanjang perjalanan aku bergabung dengan dunia keblogggeran. Semoga setelah ini, masih ada momen-moment mendebarkan lainnya. Aamiin


Akhir kata, aku ucapkan, Selamat Ulang Tahun Warung Blogger yang ke-6. Terima kasih telah mengadakan lomba dengan tema yang aduhai, Hahah. Terima kasih juga telah membuatku menggali cerita-cerita lalu yang belum sempat aku tuliskan di blog ini. Semoga jaya selalu. Horayyy~

***
 Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog ulang tahun ke-6 tahun Warung Blogger


Sumber foto :
- Foto pribadi
- Pinterest
- Facebook (Album foto JalaMalut)
- Warungblogger(dot)org

13 komentar:

  1. Aku pernah ngalamin hal ini juga. :'D Rasanya gimanaaaaa gitu

    BalasHapus
  2. naa gitu donk dek, kembali lagi aktif ngeblognya . ikut lomba warung blogger juga ya dek. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mas Fajar. Duh, sekarang aku udah jarang ngeblog. Huhu

      Iya nih. Alhamdulillah :D

      Hapus
  3. Soalnya blog yang khusus curhat sama nulis cerpen emang beda banget. Haha. Mantaplah jadi bisa ketemu temen-temen bloger di sana. :D

    Iya, bisa ikut sebuah lomba aja itu udah keren kan, Nov. Meski kadang kecewa karena nggak menang. Tapi, ada perasaan bahagia tersendiri karena bisa berpartisipasi. Terus jadi bisa mempelajari tulisan orang lain deh. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya ya, blogger curhat gitu kadang paling dianggap remeh, padahal mah isinya menghibur:3

      Bener, Yog. Tapi ya, kalah menang itu biasa, kalau kalah belum rezeki, setidaknya sih bisa dapet kesempatan buat ngikut dan dapet pengalaman berharga. heheh

      Hapus
  4. Syarat lomba HJT itu keren, bikin kita harus riset, gak boleh nulis asal :-)

    Tapi kamu keren, kak, menulis saat yang lain tidak. Dihampiri saat yang lain menghampiri :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Hehe. Tapi yang aku tulis juga udah berdasarkan riset kok, ya riset dari pengalaman sendiri.

      Alhamdulillah. Hehehe

      Hapus
  5. Ngeblog membawa ke pengalaman-pengalaman tak terduga ya, Mbak :)

    BalasHapus
  6. wahhh jadi ditawarin nulis cerpennn,,,kereennn,jadi bikin semangat nulis gitu yaaa,,,

    salam kenaaalll :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak. Hehe, Alhamdulillah.

      Salam kenal juga:))

      Hapus